SATUAN GEOMORFOLOGI
(Eka Novia Rosalynda / 1525010015)
Geomorfologi merupakan ilmu
pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi atau roman muka bumi dan
perubahan-perubahan yang terjadi pada bumi itu sendiri karena adanya
kekuatan-kekuatan yang bekerja baik dari luar dan dalam bumi. Di mana
geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi, memperlajari tentang
bentuk muka bumi, yang meliputi pandangan luas sebagai cakupan satu kenampakan
sebagai bentang alam sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan.
Hubungan geomorfologi dengan kehidupan
manusia adalah dengan adanya pegunungan-pegunungan, lembah, bukit, baik yang
ada didarat maupun di dasar laut. Dan juga dengan adanya bencana alam seperti
gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya yang berhubungan dengan
lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan pengamatan
dan mempelajari bentuk geomorfologi yang
ada di bumi. Baik yang berpotensi berbahaya maupun aman, sehingga
dilakukan pengamatan dan identifikasi bentuk lahan.
Bentuk lahan adalah bagian dari
permukaan bumi yang memiliki bentuk topografis khas, akibat pengaruh kuat dari
proses alam dan struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan waktu
kronologis tertentu. Bantuk lahan terdiri dari pegunungan, perbukitan,
vulkanik, karst, alluvial, dataran sampai marine terbentuk oleh pengaruh batuan
penyusunnya yang ada di awah lapisan permukaan bumi.
Di Indonesia bentuk lahan atau
bentukan asal geomorfologi secara umum antara lain yaitu :
1. Bentukan
asal vulkanik
Bentukan ini berasal dari aktivitas
gunung api dan intrusi magma, baik berupa material lepas seperti lava ataupun
abu vulkanik danlainnya. Klasifikasi satuan dan detil geomorfologi berdasarkan
bentukan asala vulkanik adalah sebagai berikut :
a.
Kerucut
Vulkanik
Merupakan
bagian atas vulkanik akibat erupsi vulkan. Jenis batuan yang dominan batuan
beku, material permukaan lanau sampai kerakal. Drainase baik, jenis tanah
regosol dan andosol.
b.
Lereng
vulkanik
Bentukan
lahan yang terdapat pada batas bawah kerucut vulkan sampai batas kaki vulkan.
Jenis batuan adalah batuan beku, material permukaan liat sampai kerikil.
Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
c.
Kaki
vulkanik
Bentuk
lahan yang terdapat pada batas bawah sampai paling bawah dari vulkan. Proses
geomorfologi adalah erosi, Jenis batuan adalah batuan beku, jenis tanah
bervariasi.
d.
Dataran
vulkanik
Bentuk
lahan yang terdapat pada batas bawah kaki vulkan sampai dataran aluvial. Proses
geomorfologi adalah sedimentasi dan erosi. Jenis batuan adalah batuan beku,
material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
e.
Padang
lava
Bentukan
lahan pada daerah vulkan yang tertutup endapan lava. Jenis batuan adalah batuan
beku. Material permukaan liat sampai bongkah-bongkah batuan hasil pembekuan
magma. Drainase baik, jenis tanah andosol dan latosol.
f.
Padang
lahar
Bentuk
lahan pada daerah vulkan yang tertutup endapan lahar. Jenis batuannya dalah
batuan beku, material permukaan debu sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah
cenderung regosol.
g.
Dataran
antar vulkanik
Bentuk
lahan yang terdapat pada batas paling bawah kaki vulkan sampai daratan aluvial
dan terletak diantara dua atau beberapa vulkan. Jenis batuan berupa batuan
beku, material permukaan sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
h.
Bukit
vulkanik denudasi
Bentuk
lahan vulkanik yang mempunyai ketinggiann 75-300m, dan telah mengalami denudasi
lanjut. Proses geomorfologi adlah erosi. Jenis batuan beku, meterial permukaan
liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
i.
Boka
Bentuk
lahan yang terjadi karena intrusi magma yang membeku di permukaan, berbentuk
lonjong atau tidak beraturan. Lereng curam sampai sangat terjal, jenis
batuannya batuan beku, material permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik,
jenis tanah bervariasi.
j.
Kerucut
parasiter
Bentukan
yang terjadi akibat lava yang mengalir tidak melalui kepudan, tetapi muncul ke
permukaan melalui celah baru, material permukaan liat sampai kerikil. Drainase
baik, jenis tanah bervariasi.
2. Bentukan
asal struktural
Bentukan ini
merupakan bentuk yang dihasilkan pleh struktural geologi, mulai drai kenampakan
yang besar dan dominan sampai kenampakan yang kecil yang berpengaruh pada
masing-masing bentukan. Ada dua tipe utama struktur geologi yang memberikan kontrol
terhadap geomorfologi yaitu :
1.
Struktur
aktif, yaitu bentuk yang dihasilkan merupakan bentukan baru.
2.
Struktur
tidak aktif yaitu bentukan lahan yang dihasilkan dipengaruhi oleh perbedaan
erosi masa lalu.
Klasifikasi
satuan dan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal struktural adalah
sebagai berikut :
a.
Blok
Pegunungan Patahan
Suatu
Bentukan lahan yang tidak teratur mempunyai Ketinggian di atas 300, memberikan kenampakan
yang di dominasi oleh proses-proses geotektonik seperti patahan, retakan dan
rekahan kulit bumi dengan arah yang simpang siur. Lereng curang sampai sangat
terjal, Proses geomorfologi erosi dan longsoran, Jenis batuannya Bervariasi.
Drainase Baik, sering ditemui mata air, Jenis tanah bervariasi.
b.
Blok
Perbukitan Patahan
Suatu
bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian 75-300 m, memberikan
kenampakan yang di dominasi oelh proses-proses geotektonik positif seperti
patahan, retakan dan rekahan kulit bumi dengan arah yang simpang siur. Lereng
curam sampai terjal dengha proses erosi da longsoran. Jenis batuan bervariasi,
drainase baik, sering di jumpai mata air, jenis tanah bervariasi.
c.
Pegunungan
Antiklinal
Suatu
bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian diatas 300 m, dengan dip
kedua sayap berlawanan arah. Lereng curam samapai sangat terjal dengan proses
erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan sedimen, drainase baik, jenis
tanah bervariasi.
d.
Perbukitan
Antiklinal
Suatu
bentukan yang tidak teratur, mempunyia ketinggian 75-300 m dengan dip pada
kedua sayap berlawana arah. Lereng curam samapai sangat terjal denagn proses
erosi dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan sedimen, drainase baik, jeins
tanah bervariasi.
e.
Pegunungan
Sinklinal
Suatu
betuk lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian diatas 300 m, dengan dip
pada kedua dayap berhadapan. Lereng curma sampai terjal, dengan proses erosi
dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan sedimen, drainase sedang sampai
baik, jenis tanah bervariasi.
f.
Perbukitan
Sinklinal
Suatu
bentuk lahan yang tidak teratur, mempunyai ketinggian 75-300 m, dengan dip pada
kedua sayap berhadapan. Lereng curam sampai sangat terjal, dengan proses erosi
dan longsoran. Jenis batuan terutama batuan sedimen. Drainase baik, jenis tanah
bervariasi.
g.
Pegunungan
Monoklinal
Suatu
bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian diatas 300 m, dengan dip
perlapisan satu arah, biasanya ditandai oleh lereng depan yang terjal dan
lereng belakang yang lebih landai. Lereng miring sampai sangat curam, proses
geomorfologi adalah erosi. Jenis batuan sedimen, drainase baik, jenis tanah
bervariasi.
h.
Perbukitan
Monoklinal
Suatu
bentukan lahan yang tidak tertur, mempunyai ketinggian 75-300 m, dengan dip
perlapisan satu arah di tandai dengan adanya lereng depan lebih terjal dan
lereng belakang lebih landai. Lereng miring sampai sangat curam, dengan proses
erosi. Jenis batuan sedimen, drainase baik, jeins tanah bervariasi.
i.
Pegunungan
Kubah
Suatu
bentuk lahan dengan puncak-puncak membulat, berketinggian diatas 300 m dan
mempunyai dip perlapisan radial sentripental. Lereng curam samapi terjal dengan
proses erosi, jeins batuan sedimen, drainase baik, jenis tanah bervariasi.
j.
Perbukitan
Kubah
Suatu
bebtuk lahan puncak membulat berketinggian 75-300 m dan mempunyai dip
perlapisan radial sentripetal. Lereng curam samapi terjal dengan proses erosi.
Jenis batuan sedimen, drainase baik, jeins tanah bervariasi.
k.
Datarn
Tinggi (Plateau)
Suatu
bentuk lahan yang terbentuk dari rangkaian pegunungan lipatan yang mengalami
perubahan menjadi struktur horizontal. Struktur tersebut datran nyaris
(pineplain) kemudian terangkat sehingga memberikan kenampakan lebih tinngi dari
sekitarnya. Lereng datar sampai agak miring, dengan proses erosi. Jenis batuan
sedimen, material permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah
bervariasi.
l.
Lembah
Sinklinal
Suatu
bentuk lahan lembah yang dicirikan oleh adanya kesan struktural dengan arah
pelapisan dari kedua sisi lembah yang menujun ke satu titik. Lereng agak
miring, proses geomorfologi adalah sedimentasi. Jenis batuan sedimen, material
permukaan aluvium. Drainase baik, jenis tanah bervariasi.
m.
Sembul
Suatau
bentuk lahan yang dipengaruhi oleh aktivitas geotektonik, sehingga dijumpai
bagian yang muncul ke permukaan serta memilki kesan kelurusan. Kedua sisi
bagian tersebut dibatasi oelh bidang patahan. Lereng miring sampai curam,
proses geomorfologi erosi dan longsoran. Jenis batuan bervariasi, material
permukaan laut sampai kerikil, setempat-setempat di jumpai batu guling.
3.
Bentukan
asal Denudasional
Bentukan ini
terjadi karena gradasi yang meliputi prosese agradasi dan degradasi. Proses ini
bila berlangsung dalam waktu lama dapat merubah permukaan bumi menjadi suatu
dataran yang seragam. Dalam perubahan bentul permukaan bumi proses yang paling
dominan adalah proses degradasi yang ditunjukan oelh hilangnya lapisan demi
lapisan dari permukaan bumi akibat terjadinya pekapukan batuan yang terangkut
oleh erosi dan longsoran. Bentukan lain dari proses denudasional adalah
agradasi, yaitu berbagai proses sedimentasi dan pembentukan lahan baru sebagai
material endapan dari proses degradasi.
Klasifikasi
satuan dan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal denudasional adalah
sebagai berikut :
a.
Pegunungan
Terkikis
Satuan
bentuk lahan yang tidak teratur mempunyai ketinggian diatas 300 m. Lereng curam
samapai sangat terjal, di dominasi oleh kenampakan erosi ringan samapi berat.
Jenis batuan bervariasi, material permukaan lait samapi kerikil,
setempat-setempat dijumpai singkapan batuan induk. Drainase baik, jenis tanah
asosiasi Latosol, Podsolik dan Latosol.
b.
Perbukitan
Terkikis
Suatu
bentuk lahan yang tidak teratur mempunyai ketinggian 75-300 m. Lereng miring
samapi curam, di dominasi oleh kenmapkan erosi ringan sampai berta. Jenis
batuan bervariasi, material permukaan lait sampai kerikil, setempat-setempat
dijumpai singkapan batuan induk. Drainase baik, jenis tanah asosiasi Latosol,
Posolik dan Litosol.
c.
Bukit
Sisa
Suatu
bentuik lahan dengan ketinggian 75-300 m, yang terbentuk akibat erosi berat di
masa lapau sehingga terpisah dari perbukitan yang berdekatan dengan bentuk
lahan tersebut. Lereng miring sampai sangat curam, proses geomorfologi adalah
erosi. Jenis batuan bervariasi, material permukaan liat samapi kerikil,
setempat-setempat tersingkap batuan induk. Drainase baik, jenis tanah asosiasi
Podsolik, Latosol dan Litosol.
d.
Bukit
Terisolasi
Suatu
bentuk lahan yang tidak memilki kesamaan dengan bukit sekitarnya dan
terpisahkan oleh dataran dan tubuh di sekitatnya dan dipisahkan oleh dataran
dan tubuh perairan. Lereng miring sampai curam, proses geomorfologi aerosi,
jenis batuan bervariasi, material permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik,
jeins tanah asosiasi Latosol, Podsol dan Litosol.
e.
Dataran
Nyaris
Suatu
bentuk lahan yang terjadi akibat proses pengrendahan pada masa lampau yang
berkelanjutan dan mencapai tingkat permukaan dasar. Lereng datar samapi agak
datar, proses geomorfologi erosi dan sedimentasi. Jenis batuan bervariasi,
tetapi di dominasi oleh batuan yan mudah terkikis. Material permukaan kerikil. Drainase
sedang samapi baik, jenis tanah Latosol.
f.
Lerengkaki
Suatu
bentuk lahan yang merupakan akumulasi materi koluvium pada daerah perbukitan
atau pegunungan. Lereng agak miring sampai miring, proses geomorfologi yang
didominasi sedimentasi. Jenis batuan berupa rombakan lereng, material permukaan
pasir sampai kerikil. Drainase baik, jenis tanah dominan Koluvial.
g.
Pegunungan
/ Perbukitan Dengan Gerakan Masa Batuan
Suatu
bentuk lahan pegunungna atau perbukitan dengan igir maupaun lereng yang tidak
teratur. Lereng miring sampai sangat curam, proses geomorfologi berupa
longsoran masa batuan, dengan gejala-gejala yang tertinggal. Jenis batuah
bervariasi, material permukaan pasir sampai kerakal. Drainase baik, jenis tanah
bervariasi.
h.
Lahan
Rusak
Suatu
daerah perbukitan sampai pegunungan dengan bentuk tidak tertur dan berigir
tajam. Lereng miring sampai sangat curam, proses erosi dari tingkat berat
sampai sangat berat. Jenis batuan bervariasi, material permukaan liat sampai
kerikil. Drainase baik, jenis tanah cenderung bersolum dangkal (Litosol).
4. Bentukan
asal Kart/Karstik
Bentukan ini
tersusun dari baruan yang terdiri atas batuan kapur yang bersifat mudah larut
oleh air secara alamiah baik oleh aliran permukaan, aliran vertikal ataupun
aliran dibawah permukaan.
Klasifikasi
satuan dan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal kart adalah sebagai
berikut :
a.
Topografi
Karst
Suatu
bentuk lahan yang terjadi dari hasil pelarutan yang dicirikan oleh doline,
uvala, menara karts, sinhole, dan kokpit. Lereng landai sampai terjal,
denganproses solusi dan longsoran batuan. Jenis batuan sedimen didominasi oleh
batuan kapur, material permukaan dari liat sampai kerikil. Drainase baik, jenis
tanah Renzina, dan Mediteran.
b.
Datran
Tinggi Karst
Suatu
bentuk lahan yang relatif datar dengan struktur horisontal pada daerah karts
dan lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. Lereng datar sampai agak miring,
jenis batuan sedimen kapur. Material permukaan dari liat sampai pasir, drainase
baik, jenis tanah Mediteran dan Renzina.
c.
Perbukitan
Kartstik Terkikis
Suatu
bentuk lahan berbukut yang menyerupai topografi karst tetapi tidak mempunyai
karakteristik dominan dari suatu lahan karst. Lereng miring sampai terjal,
proses erosi. Jenis batuan kapur dan batuan sedimen lainnya, material permukaan
liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Renzina dan Mediteran.
d.
Dataran
Aluvial Karst
Suatu
bentuk lahan dataran yang terdapat pada daerah topografi karst. Lereng datar
sampai agak miring, proses yang dominan sedimentasi. Jenis batuan sedimen
kapur, material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jeins tanah
Mediteran dan Renzina.
e.
Lembah
Kering Dan Ngarai Karst
Suatu
bentuk lahan depresi yang terdapat pada topografi karst. Lereng agak miring
sampai agak curam dengan proses erosi. Jenis batuan sedimen kapur, material
permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Renzina dan Mediteran.
5. Bentukan
asal glasial
Bentukan ini
dicirikan oleh akumulasi hamparan es yang terjadi pada daerah dengan temperatur
dibawah -4oC.
Klasifikasi
satuan dan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal glasial adalah sebagai
berikut :
a.
Pegunungan
Tertutup Es
Suatu
bentuk lahan yang tertutup oleh akumulasi hamparan es, pada ketinggian diatas
5000 m. Lereng miring samapai sangat terjal, dengan proses longsoran es dan
gletser. Jenis batuan tidak diketahui, material permukaan es. Jenis tanah tidak
diketahui.
6. Bentukan
asal angin
Bentukan ini
terjadi karena aktivitas tenaga angin. Klasifikasi satuan dan detil
geomorfologi berdasarkan bentukan asal angin adalah sebagai berikut :
a.
Gumuk/Dunes
Suatu
bentuk lahan yang terjadi karena tenaga angin. Lereng datar sampai miring,
dengan proses korasidan sedimentasi. Jenis aluvium, material permukaan lanau
pasir, darinase, jenis tanah Regosol.
7. Bentukan
asal aluvial
Bentukan ini merupakan
hasil proses fluvial dengan bahan induk berupa luvium sampai kolovium serta
berumur relatif muda. Klasifikasi satuan dan detil geomorfologi berdasarkan
bentukan asal aluvial adalah sebagai berikut :
a.
Dataran
Fluvial
Suatu
bentuk lahan yang terbentuk oleh proses endapan aliran permukaan. Lereng datar
sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan sedime, material
permukaan liat sampai pasir. Drainase baik sampai sedang, jenis tanah aluvial,
Gleisol dan Grumusol.
b.
Danau
Suatu
tubuh perairan yang tergenang, baik batuan manusia maupun alami serta mempunyai
perbedaan temperatur dari dasar sampai permukaan.
c.
Rawa
Suatu
bentuk lahan yang merupakan ledokan do daerah datarn dan terisi air dengan
kedalaman relatif dangkal. Drainase buruk dengan genangan bersifat musiman
sampai permanen. Jenis tanah Organosol.
d.
Rawa
Belakang
Suatu
bentuk perairan yang terbentuk di belakang tanggul alam sebagai akibat
meluapnya air sungai dan tergenang secara musiman. Jenis batuan sedime,
material permukaan liat sampai pasir halus. Drainase buruk, jenis tanah
Gleisol.
e.
Dataran
Banjir
Suatu
bentuk lahan yang terletak di kanan-kiri sungai dan masih dipengaruhi oleh
luapan banjir. Lereng datar sampai agak miring ke arah sungai, proses
geomorfologi adalah sedimentasi. Jenis batuan sedime, material permukaan liat
sampai kerikil. Drainase sedang sampai buruk. Jenis tanah aluvial dan Gleosol.
f.
Ledok
Fluvial
Suatu
bentuk lahan dataran aluvial, tetapi mempunyai kemungkinan untuk tergenang
besar, karena merupakan daerah cekungan. Lereng datar sampai agak miring,
denganproses sedimentasi. Jenis batuan sedimen. Material permukaan liat halus
sampai pasir. Drainase sedang sampai buruk. Jenis tanah aluvial dan Gleosol.
g.
Kipas
Aluivial
Suatu
bentuk lahan yang dihasilkan oleh endapan yang kipas akibat terjadinya
perubahan gradien dan arah aliran sungai. Lereng datar sampai miring, dengan
proses erosi ringan maupun sedimentasi, jenis batuan sedimen, material
permukaan liat sampai kerikil yang belum terkosolidasi dengan baik. Drainase
baik sampai sedang, jenis tanah Aluvial.
h.
Dataran
Delta
Suatu
bentuk lahan sebagai endapan sedimen yang terbentuk di muara sungai yang tidak
bermuara ke laut serta sering ditemui perubahan-perubahan arah aliran sungai.
Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan
sedimen, material permukaan liat sampai kerikil. Drainase baik samapai sedang,
jenis tanah aluvial.
i.
Pantai
Delta
Suatu
bentuk lahan delta yang muara sungainya menuju ke laut. Lereng datar sampai
agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan sedimen, material
permukaan liat samapai kerikil. Drainase baik sampai agak sedang, jenis tanah
aluvial.
j.
Ledok
Delta
Suatu
bentuk lahan yang berupa cekungan atau depresi yang terjadi di daerah delta.
Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batua
sedimen, matereial permukaan liat sampai kerikil. Drainase sedang sampai buruk,
jenis tanah aluvial.
8. Bentukan
asal marin
Bentukan ini
sangat di pengaruhi oleh berbagai aktivitas aktivitas air laut, angin laut,
gelombang, dan pasang surut air laut sehingga termasuk salah satu bentuk yang
dapat mengalami perubahan cepat.
Klasifikasi
satuan detil geomorfologi berdasarkan bentukan asal adalah sebagai berikut :
a.
Lagun
Suatu
tubuh perairan yang terdapat di dalam atol, di antara pulau-pulau karang atau
pulau-pulau.
b.
Tombolo
Suatu
bentuk lahan berupa guguk pasir yang menghubungkan suatu pulau dengan dataran.
Lereng datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi. Jenis batuan
sedimen. Material permukaan pasir. Drainase baik, jenis tanah Regosol.
c.
Gumuk
Pantai
Suatu
bentuk lahan di sepanjang garis pantai yang dibentuk oleh hasil endapan tenaga
angin dan gelombang. Lereng datar sampai agak miring, dengan proses
sedimentasi. Jenis batuan sedimentasi, material permukaan pasir. Drainase baik,
jenis tanah Regosol.
d.
Rataan
Pasang-Surut
Suatu
bentuk lahan yang letaknya lebih rendah dari daerah sekitanya, serta masih
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Lereng datar sampai agak miring, dengan
proses sedimentasi. Jenis batuan sedimen, material permukaan pasir, banyak
dijumpai rumah binatang laut. Drainase buruk, jenis tanah Gleisol dan tanah
mengandung diatomae.
e.
Dataran
Pantai
Suatu
bentuk lahan berupa dataran yang terbentuk oleh akumulasi endapan laut. Lereng
datar sampai agak miring, dengan proses sedimentasi, jenis batuan sedimen,
material permukaan pasir. Drainase baik samapai sedang, jenis tanah Regosol.
f.
Dataran
Pantai Tergenang
Suatu
bentuk lahan berupa datarn yang terbentuk oleh akumulasi endapan laut. Lereng
datar sampai agak miring dengan proses sedimentasi. Jenis batuan sedimen,
material permukaan pasir. Drainase sedang sampai buruk, tergenang secara
berkala, jenis tanah Regosol dan Aluvial.
g.
Pulau
Karang
Suatu
bentuk lahan berupa dataran yang tersusun dari bari karang dan dipisahkan dari
daratan utama oleh laut. Lereng miring sampai terjal, dengan proses solusi dan
erosi. Jenis tanah batuan sedimen, material permukaan pasir sampai kerikil.
Drainase baik sedang, jenis tanah Renzina dan Mediteran.
h.
Gosong
Laut
Suatu
bentuk lahan dataran yang terletak di daerah yang rebentuk dari endapan pasir
laut. Lereng datar sampai agak miring dengan proses sedimentasi. Jenis datar
sampai agak miring dengan proses sediemtasi. Jenis batuan sedimen laut,
material permukaan liat sampai pasir. Drainase baik, jenis tanah Regosol dan
Aluvium.
SUMBER :
Ayu, Reski. 2013. Geomorfologi: Bentuk Lahan. http://reskiayumagfira.blogspot.co.id/
wingman.2012.Dasar-dasar Geomorfologi. https://wingmanarrows.wordpress.com
Ayu, Reski. 2013. Geomorfologi: Bentuk Lahan. http://reskiayumagfira.blogspot.co.id/
wingman.2012.Dasar-dasar Geomorfologi. https://wingmanarrows.wordpress.com
Top 10 best casinos for 2021 - Dr.MCD
BalasHapusIf you like to get 경상북도 출장샵 in on the action, look no further than the 구미 출장마사지 top 10 시흥 출장샵 casinos for 2021. Here are our top 10 casino sites that are 포천 출장샵 all based in Malta 상주 출장샵