Sekarang aku mengerti kenapa banyak orang bilang
“JANGAN NAIK BIS RESTU” selain supirnya yang ugal-ugalan ternyata juga banyak
copet dalam bis itu.
ini ceritaku 01 Juni 2014
tepat pukul 00.00 WIB aku sampai di probolinggo,
saat itu aku baru pulang liburan dari rumah nenek. Aku pulang sendirian karena
mamaku masih ada urusan di rumah nenek. Saat sampai terminal probolinggo bisku
di oper ke bis lain karena bermasalah. Bis baru yang aku naikin adalah bis
restu, pada saat itu penumpang sangat penuh dan aku kebagian tempat duduk di
nomer 3 dari belakang di kursi 3. Sebelum aku duduk ada 2 laki-laki yang sudah
duduk ditempat itu dan aku disuruh masuk duduk di dekat candela. Kurang lebih 5
menit setelah keberangkatan bis, seorang laki-laki yang duduk dibelakangku
kehilangan dompetnya, ia bilang kepada kondektur bis tapi sang kondektur tidak menghiraukannya.
perasaan mulai tidak enak melihat orang-orang sekitar berdesak-desakan yang mayoritas adalah kaum adam. Perjalanan masih jauh kurang 1/2jam lagi, ada seseorang yang mau turun di daerah leces dan saat dia menggerogoh sakunya dia teriak kepada supir bis jika dia kehilangan dompetnya, saku celana orang itu sobek seperti terkena silet atau benda tajam sejenisnya. Mataku terfokus pada satu orang yang berdiri tidak jauh dari tempat dudukku, menurut fellingku dialah pelakunya. aku terus mengikuti gerak gerik tangan jail tersebut, saat ku sadari ternyata pencopet dalam bis itu tidak 1 tapi lebih, itu terlihat saat orang yang aku curigai pertama memberi isyarat atau kode kepada teman pencopet yang lain. Dalam perjalanan tersebut lampu di dalam bis tidak dimatikan, mungkin si sopir mempersempit kerja pencopet2 yang ada di dalam bisnya itu. Tapi tidak bagi si tangan-tangan jail tersebut mereka tetap saja bingung mencari mangsa, muka-muka gelisah sangat tampak termasuk 2 orang yang duduk disebelahku. Mereka pura-pura tidur menunduk dan terus mendempetku, kaki seorang lelaki disebelahku terus-terusan menginjak kakiku. Perasaan takut dan deg-degan menghantuiku, bacaan-bacaan surat-surat pendek terus ku ucapkan dalam hati, tas aku dekap erat2. Tak lama kemudian seorang lelaki yang duduk bersamaku tangannya mulai masuk didalam sela-sela kursi di depannya, tapi untungnya seorang bapak-bapak yang menjadi incarannya itu sadar dan langsung menoleh ke arahnya lalu ia mengambil dompet yang ada di saku belakangnya untuk di titipkan ke istrinya yang berada di sebelahnya. Sang pencopet itupun langsung pindah duduk di tempat lain dan digantikan dengan temannya yang lain. Ada seorang ibu-ibu pindah tempat duduknya mungkin karena dia mulai merasa tidak aman, tapi ada seorang laki-laki yang terus mengawasi dan mengikuti ibu tersebut. Orang yang membuka dan menutup pintu bis bagian belakang itu juga termasuk dalam geng tangan jail kali ini, dia selalu mengawasi orang yang baru naik bis dan memberikan kode kepada teman-temannya yang lain. Saat aku lihat keadaan sekitar, 90% penumpang tertidur lelap hanya sekitar 4 orang yang tidak tidur dan itu termasuk aku. Pencopet-pencopet itu mukanya beragam, ada yang terlihat sekali kalau dia preman dan ada juga yang sangat tampan tidak terlihat jika dia adalah seorang pencopet. Duh untung aku sudah sampai di terminal lumajang, dengan hati-hati aku turun dan terus mendekap erat tasku, aku tidak berani berbuat apa-apa karena saat itu aku sedang sendirian dan aku adalah seorang gadis perempuan yang punya resiko sangat tinggi. Aku dijemput ayah, lalu akupun bercerita kepadanya apa yang aku alami barusan, untungnya aku tidak kena sasaran tangan-tangan jail tersebut. Ayah juga bilang kalo pencopet-pencopet itu beraksi sekitar probolinggo-tanggul dan bis yang dia naiki selalu bis Restu, dia juga bilang biasanya sopir dan kondektur bis restu itu termasuk komplotan para pencopet tersebut. Tidak heran juga kalo bis restu sering kecelakaan itu dikarenakan sopirnya adalah seorang preman, bukan sopir yang professional. Teman mama pernah bilang ke mama dulu saat aku masih magang di Surabaya, aku kan sering tuh berangkat dari rumah ke Surabaya jam 3 pagi, dia bilang jangan sampai aku naik bis restu karena dia pernah mengalami penumpang-penumpangnya di todong untuk memberikan semua barang bawaan yang berharga. ya begitulah ulah tangan-tangan jail, mencoba mencuri secara halus tidak berhasil, aksi nekatpun dia lakukan.
perasaan mulai tidak enak melihat orang-orang sekitar berdesak-desakan yang mayoritas adalah kaum adam. Perjalanan masih jauh kurang 1/2jam lagi, ada seseorang yang mau turun di daerah leces dan saat dia menggerogoh sakunya dia teriak kepada supir bis jika dia kehilangan dompetnya, saku celana orang itu sobek seperti terkena silet atau benda tajam sejenisnya. Mataku terfokus pada satu orang yang berdiri tidak jauh dari tempat dudukku, menurut fellingku dialah pelakunya. aku terus mengikuti gerak gerik tangan jail tersebut, saat ku sadari ternyata pencopet dalam bis itu tidak 1 tapi lebih, itu terlihat saat orang yang aku curigai pertama memberi isyarat atau kode kepada teman pencopet yang lain. Dalam perjalanan tersebut lampu di dalam bis tidak dimatikan, mungkin si sopir mempersempit kerja pencopet2 yang ada di dalam bisnya itu. Tapi tidak bagi si tangan-tangan jail tersebut mereka tetap saja bingung mencari mangsa, muka-muka gelisah sangat tampak termasuk 2 orang yang duduk disebelahku. Mereka pura-pura tidur menunduk dan terus mendempetku, kaki seorang lelaki disebelahku terus-terusan menginjak kakiku. Perasaan takut dan deg-degan menghantuiku, bacaan-bacaan surat-surat pendek terus ku ucapkan dalam hati, tas aku dekap erat2. Tak lama kemudian seorang lelaki yang duduk bersamaku tangannya mulai masuk didalam sela-sela kursi di depannya, tapi untungnya seorang bapak-bapak yang menjadi incarannya itu sadar dan langsung menoleh ke arahnya lalu ia mengambil dompet yang ada di saku belakangnya untuk di titipkan ke istrinya yang berada di sebelahnya. Sang pencopet itupun langsung pindah duduk di tempat lain dan digantikan dengan temannya yang lain. Ada seorang ibu-ibu pindah tempat duduknya mungkin karena dia mulai merasa tidak aman, tapi ada seorang laki-laki yang terus mengawasi dan mengikuti ibu tersebut. Orang yang membuka dan menutup pintu bis bagian belakang itu juga termasuk dalam geng tangan jail kali ini, dia selalu mengawasi orang yang baru naik bis dan memberikan kode kepada teman-temannya yang lain. Saat aku lihat keadaan sekitar, 90% penumpang tertidur lelap hanya sekitar 4 orang yang tidak tidur dan itu termasuk aku. Pencopet-pencopet itu mukanya beragam, ada yang terlihat sekali kalau dia preman dan ada juga yang sangat tampan tidak terlihat jika dia adalah seorang pencopet. Duh untung aku sudah sampai di terminal lumajang, dengan hati-hati aku turun dan terus mendekap erat tasku, aku tidak berani berbuat apa-apa karena saat itu aku sedang sendirian dan aku adalah seorang gadis perempuan yang punya resiko sangat tinggi. Aku dijemput ayah, lalu akupun bercerita kepadanya apa yang aku alami barusan, untungnya aku tidak kena sasaran tangan-tangan jail tersebut. Ayah juga bilang kalo pencopet-pencopet itu beraksi sekitar probolinggo-tanggul dan bis yang dia naiki selalu bis Restu, dia juga bilang biasanya sopir dan kondektur bis restu itu termasuk komplotan para pencopet tersebut. Tidak heran juga kalo bis restu sering kecelakaan itu dikarenakan sopirnya adalah seorang preman, bukan sopir yang professional. Teman mama pernah bilang ke mama dulu saat aku masih magang di Surabaya, aku kan sering tuh berangkat dari rumah ke Surabaya jam 3 pagi, dia bilang jangan sampai aku naik bis restu karena dia pernah mengalami penumpang-penumpangnya di todong untuk memberikan semua barang bawaan yang berharga. ya begitulah ulah tangan-tangan jail, mencoba mencuri secara halus tidak berhasil, aksi nekatpun dia lakukan.
Untuk teman-teman yang sering berpergian naik bis,
hati-hati ya… sebenarnya bukan di bis restu saja yang banyak pencopetnya, di
bis lain juga tapi kebanyakan memang di bis restu. :D dan kalau bisa jangan
berpergian tengah malam sendirian karena itu sangat berbahaya. Jika kalian
melihat kejanggalan saat naik bis, diamlah saja pura-pura tidak tau karena jika
kalian berteriak, nyawa kalian akan terancam. Jangan lupa selalu berdoa minta
perlindungan kepada allah SWT karena hanya dia yang mampu melindungi kita
setiap saat.
Terimakasih J
Komentar
Posting Komentar