URBANISASI DAN PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN LUMAJANG
(th. 2010-2017)
(Eka Novia Rosalynda / 1525010015)
Urbanisasi dan Pembangunan wilayah
Pengertian urbanisasi yang sesungguhnya adalah proporsi pensusuk yang tinggal di perkotaan (urban area). Perkotaan (urban area) tidak sama artinya dengan kota (city). Yang dimaksud dengan perkotaan (urban) adalah daerah atau wilayah yang memenuhi 3 persyaratan yaitu : 1) kepadatan penduduk 500 orang atau lebih per kilometer persegi, 2) jumlah rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian sebesar 25 persen atau kurang, dan 3) memiliki delapan atau lebih jenis fasilitas perkotaan. Urbanisasi tidak semata-mata dipandang sebagai fenomena kependudukan, namun lebih daripada itu, urbanisasi harus dipandang sebagai fenomena politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Pertambahan penduduk yang tinggal di perkotaan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: 1) kelahiran alamiah yang terjadi di daerah tersebut, 2) perpindahan penduduk, baik dari perkotaan lainnya maupun perdesaan, 3) anexasi, 4) reklasifikasi.
Kota-kota di Indonesia cenderung bergerak ke arah sistem kota yang terpadu dan menyebar. Perkembangan kota-kota di Indonesia cenderung menciptakan mega-urban. Beberapa contoh dari mega urban yang sudah muncul adalah jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi); Bandung – Cimahi – Lembang – Banjaran - Malaya; Semarang – Kendal - Demak – Ungaran - Salatiga; serta Gresik – Bangkalan – Surabaya – Sidoarjo - Lamongan. Pola pengembangan kota diatas jika tidak ditangani secara serius akan mengakibatkan terbentuknya kota primat, yang bila tingkatannya berlebihan akan berdampak buruk, baik pada perkembangan kota itu sendiri maupun perkembangan pembangunan nasional. Dampak dari primacy adalah berkurangnya fungsi kota besar sebagai katalisator pengembangan wilayah. Kota-kota kecil yang tumbuh disekitar pusat kota menjadi kurang mandiri. Hal ini dapat dilihat dari sebagian penduduk yang tinggal dikota kecil tersebut bekerja di kota inti dan turut menikmati fasilitas pelayanan umum yang tersedia di kota inti. Kondisi ini akan menyebabkan timbulnya berbagai masalah di kota inti seperti menurunnya fasilitas pelayanan umum, degradasi lingkungan daerah kumuh, polusi industri, tidak efisiennya penggunaan tanah, serta minimnya akss tanah bagi pendatang baru.
Urbanisasi dan pengembangan kota sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi. Pola dan proses urbanisasi dan pengembangan kota juga mencerminkan perkembangan ekonomi di perkotaan, khususnya kota-kota besar. Kegiatan ekonomi sekunder dan tersier, seperti perpabrikan dan jasa, cenderung berlokasi di kota-kota besar. Urbanization economies yang sederhana dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang dapat mendorong suatu kegiatan usaha untuk berlokasi dikota-kota besar sebagai konsentrasi penduduk dan prasarana urban, baik sebagai potensi konsumen maupun sumber tenaga kerja; prasarana produksi termasuk listrik, pelabuhan, air dan lain sebagainya, yang memungkinkan operasi kegiatan usaha tersebut secara lebih efisien. Faktor-faktor tersebut kemungkinan besar tidak akan ditemui dikota-kota kecil, apalagi di pedesaan.
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Kabupaten Lumajang terletak pada posisi 7° 52' s/d 8°23' Lintang Selatan dan 112°50' s/d 113°22' Bujur Timur dengan luas wilayah mencapai 1.790,90 km². Batas administrasi Kabupaten Lumajang disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jember, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Malang. Secara topografi kabupaten Lumajang terbagi kedalam 4 daerah yaitu: daerah gunung, pegunungan, dataran fluvial dan dataran alluvial. Untuk kategori yang kedua ranuyoso, tempursari, sekitar gunung semeru, sekitar gunung tengger dan lamongan. Kecamatan yang termasuk kedalam kategori yang ketiga adalah Lumajang, Sumbersuko dan Sukodono. Untuk kategori yang terakhir yaitu kecamatan Rowokangkung, Jatiroto, Yosowilangun dan sepanjang pantai mulai dari Yosowilangun sampai dengan Tempursari. Kabupaten Lumajang terdiri dari dataran yang subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru (3.676 m), Gunung Bromo (3.292 m) dan Gunung Lamongan. Untuk kawasan selatan daerahnya sangat subur karena mendapat endapan sedimen dari sungai-sungai yang mengalirnya. Ada beberapa sungai yang mengalir di kawasan tersebut yaitu kali glidik, kali rawan, kali gede, kali regoyo, rejali, besuk sat, kali mujur dan
bondoyudo. Ketinggian daerah kabupaten Lumajang bervariasi dari 0 sampai dengan diatas 2000 m diatas permukaan laut, dengan daerah yang terluas adalah ada ketinggian 100 – 500 m dari permukaan laut (dpl ) 63.109,15 Ha (35,24%) dan yang tersempit adalah pada ketinggian >2.000 m dari permukaan laut yaitu 6.889,4 Ha atau 3,85 % dari luas wilayah Kabupaten Lumajang.
Urbanisasi dan Pembangunan Wilayah Kab. Lumajang
Laju pertumbuhan penduduk setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat di sebabkan oleh laju pertumbuhan yang alamiah ataupun perpindahan dari kota lainnya. Dimana kabupaten lumajang merupakan daerah yang subur, sehingga banyak diminati oleh orang-orang pembisnis dari sektor pertanian maupun pertambangan. Berikut adalah data jumlah penduduk yang didapatkan dari data bps kabupaten lumajang di tahun 2010 – 2016:
Selain itu pengembangan fasilitas umum juga semakin maju dengan dibangunnya beberapa sekolah mulai dari SD,SMP hingga SMA/K, puskesmas ataupun rumah sakit, jalan yang dapat digunakan untuk pengendara roda dua maupun roda empat, pasar, dan beberapa kantor lainnya di tiap kecamatan.
Untuk sektor pendidikan masyarakat kabupaten lumajang khususnya yang tinggal dalam kecamatan-kecamatan juga saat ini sudah tidak kebingungan dalam menyekolahkan anaknya jauh-jauh karena sudah banyak dibangunnya sekolah sekolah ditiap kecamatan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Untuk sektor kesehatan juga tiap kecamatan memiliki puskesmas dengan fasilitas yang memadai sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien tanpa harus dibawa ke rumah sakit kota, bahkan pada tiap kecamatan besar juga sudah memiliki rumah sakit dengan fasilitas yang cukup lengkap. Dengan berkembangnya sektor kesehatan ini akan membantu masyarakat dalam mendapatkan hak untuk sehat dan dapat juga mengurangi angka kematian akibat kelalaian dalam menindaklanjuti masyarakat yang sakit.
Kabupaten Lumajang memang tidak termasuk kota besar ataupun mega-urban. Kabupaten lumajang hanya dipimpin oleh seorang bupati. Namun, jika dilihat dari beberapa tahun belakang, kabupaten lumajang saat ini memiliki kemajuan yang sangat pesat dalam pengembangan wilayahnya, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, maupun wisata. Jumlah wisata di kabupaten lumajang semakin banyak, dimana dikarenakan kabupaten lumajang terletak pada ketinggian yang bervariasi dari 0 sampai dengan diatas 2000 mdpl sehingga jenis wisata alam yang ditawarkan pun mulai dari pantai, danau, air terjun, pegunungan pun ada di kabupaten ini. Namun masalah yang pernah dihadapi di tahun sebelumnya adalah akses menuju lokasi yang sangat sulit, sehingga tidak banyak yang tahu adanya wisata alam tersebut. Dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini pula yang membantu dalam memperkenalkan kabupaten lumajang pada dunia sehingga banyak wisatawan-wisatawan yang datang ke kabupaten lumajang dan mendorong pemerintah dalam membuat akses menuju lokasi wisata tersebut. Akan tetapi hal ini juga akan berdampak buruk pada kondisi lingkungan kabupaten lumajang kedepannya, yaitu adanya degradasi lahan ataupun berkurangnya lahan karena banyak digunakan sebagai fasilitas wisata maupun pemukiman dikarenakan setiap tahun jumlah penduduknya yang semakin meningkat.
Komentar
Posting Komentar